Kamis, 17 Mei 2018

Keselamatan Kerja K3 Di Ruang Terbatas


Hasil gambar untuk Keselamatan Kerja K3 Di Ruang Terbatas

sepatu safety - Sesuai dengan keadaan bahaya yang sangat mungkin terjadinya kecelakaan kerja pada ruang terbatas, maka prosedur Keselamatan Kerja K3 harus di aplikasikan membuat perlindungan pekerja dari peluang itu. Kriteria yang perlu dipenuhi untuk ruang terbatas, di uraikan di bagian berikut ini.

Kriteria Umum Keselamatan Kerja K3

Berdasar pada identifikasi awal harus ditetapkan perlu atau tidaknya perijinan khusus untuk ruang terbatas itu. Ijin khusus untuk ruang terbatas diperlukan jika ruang terbatas itu memiliki kandungan potensi bahaya, seperti penjabaran pada artikel sebelumnya, (baca : pengetahuan umum mengenai confined space).

Kriteria umum untuk ruang terbatas dengan ijin khusus, yaitu :

  • Bila suatu ruang terbatas memiliki ijin khusus, maka harus diberi sinyal peringatan atau rambu yang menyebutkan keadaan dan bahaya ruang terbatas itu. 
  • Bila pekerja tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan didalam ruang terbatas dengan ijin khusus itu, maka harus dilakukan beberapa langkah mencegah dan larangan. 
  • Bila pekerja diperbolehkan melakukan pekerjaan didalam ruang terbatas dengan ijin khusus, maka diberlakukan kriteria khusus, salah satunya : 
  • bila pada akses atau pintu keluar masuk di buka, maka harus dipasang penutup sesaat atau penghambat sesaat untuk menghindar masuknya pekerja beda tanpa ada berniat, diluar itu untuk type pintu tertentu harus di buka dan di jagalah agar tidak tutup dengan tidak berniat yang dapat menyebabkan pekerja terkunci didalam, 
  • pengujian keadaan udara di dalam ruang terbatas mencakup : kandungan oksigen, kandungan gas yang bisa terbakar, type gas beracun dengan perlengkapan deteksi yang telah terkalibrasi. Memasukkan pekerja yang juga akan masuk ruang itu dalam pengujian keadaan udara dan meyakinkan keadaan udara aman sesuai sama ketetapan, 
  • sediakan supply udara yang bisa dipakai dengan kontinyu 
  • pengujian keadaan udara dengan berkala untuk meyakinkan keadaan didalam ruang terbatas tetaplah aman. 

Ruang terbatas dengan ijin khusus dapat dinyatakan jadi ruang terbatas dengan tanpa ada ijin khusus, bila penuhi kriteria seperti berikut :

  • ruang terbatas dengan ijin khusus itu terlepas dari keadaan udara yang beresiko, 
  • potensi bahaya beda dapat dieliminir tanpa ada harus masuk terlebih dulu. 

Kriteria Kesehatan

Mengingat keadaan dalam ruang terbatas berlainan dalam soal kontruksi ruang dan memiliki kandungan potensi bahaya, maka kriteria kesehatan harus ditetapkan untuk menanggung pekerja sehat selama atau setelah masuk ruang terbatas itu. Didalam ruang terbatas sangat mungkin terjadinya dampak dengan fisik ataupun psikis, karena ruang yang sempit, pengap, gelap atau aspek bahaya beda. 

Pada dasarnya, pekerja yang juga akan bekerja didalam ruang terbatas harus dalam keadaan sehat, dengan tidak memiliki kisah penyakit-penyakit seperti berikut :

  • epilepsi, 
  • penyakit jantung atau masalah jantung, 
  • asma atau bronchitis, 
  • masalah mental, 
  • trauma pada ruang sempit, 
  • masalah pendengaran atau penglihatan permanen, 
  • masalah sakit tulang belakang, 
  • penyakit-penyakit beda yang bisa membahayakan bila di dalam ruang terbatas. 


Prosedur masuk ruang terbatas

Pada umumnya, prosedur yang perlu dilakukan untuk masuk/bekerja didalam ruang terbatas, salah satunya :

  • Melakukan identifikasi kontruksi dan keadaan ruang terbatas itu dan potensi bahaya yang mungkin diakibatkan, apakah termasuk ruang terbatas dengan ijin khusus atau dapat dilakukan tanpa ada ijin khusus. Menyiapkan perijinan khusus untuk ruang terbatas dengan ijin khusus, 
  • Meyakinkan type pekerjaan, jumlah personel yang diperlukan, waktu pekerjaan dan perlengkapan kerja, 
  • Melakukan uji keadaan gas, dengan ketetapan seperti berikut : 
  • Kandungan oksigen dengan keadaan pada 19, 5 persen sampai maksimum 23, 5 persen, 
  • Uji kandungan gas beracun (misalnya : H2S), 
  • Uji kandungan gas yang bisa terbakar terbakar, maksimum 10 persen dari nilai Lower Explosive Limit (LEL), 
  • Dan type gas beresiko beda (misalnya CO), 

Bila terdapat keadaan udara yang memerlukan pembilasan, kerjakan pembilasan dengan memakai air atau purging dengan nitrogen (type bahan yg tidak mudah terbakar)

Untuk ruang terbatas yang sangat mungkin dilakukan aliran udara, dapat dilakukan dengan peniupan udara memakai blower dengan buka akses aliran keluaran atau mungkin dengan melakukan penyedotan udara memakai pompa vakum hingga kandungan udara beresiko didalam dapat di keluarkan/disirkulasikan.

  • Ijin kerja, yang berisi beberapa hal seperti berikut : 
  • Tanggal, lokasi, waktu dan nama atau kode ruang terbatas, 
  • Maksud masuk ruang terbatas dan bahaya didalam ruang terbatas, 
  • Periode waktu berlakunya ijin kerja, 
  • Menyiapkan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai sama keperluan, salah satunya : 
  • Perlengkapan pengujian keadaan gas yang sudah terkalibrasi, 
  • Alat pelindung diri (APD) yang bersesuaian, 
  • Perlengkapan komunikasi, 
  • Penerangan listrik dengan spesifikasi tertentu, 
  • Perlengkapan bantu untuk akses keluar masuk pekerja dengan aman, misalnya tangga, 
  • Perlengkapan penyelamatan kondisi darurat, misalnya body harness, life line rope dan trimpot, 
  • Perlengkapan bantu pernapasan, misalnya air purifiying sistem, breathing apparatus atau suplai air breathing apparatus, 
  • Melakukan system isolasi, yakni sistem menonfungsikan dan mengunci peluang ada pelepasan energi atau material, salah satunya : 
  • Mengunci dan menandai (locking and tagging) semua perlengkapan listrik dan sumber aliran listrik, 
  • Menonfungsikan perlengkapan pneumatik dan hidrolik yang berhubungan dengan ruang terbatas itu, 
  • Mengambil keputusan (disconnect) semua perlengkapan mekanik, 
  • Tutup aliran air yang masuk kedalam ruang terbatas, 
  • Mengunci dan menandai semua valve yang berhubungan dengan ruang terbatas. 
  • Nama petugas atau pekerja, 
  • Hasil pengujian keadaan udara didalam ruang terbatas, 
  • Alat keselamatan dan kesehatan kerja yang diperlukan, 
  • Prosedur kondisi darurat. 
  • Melakukan pengujian keadaan gas dengan berkala dan pemantauan potensi bahaya untuk meyakinkan keadaan tetaplah aman. 
  • Melakukan system kerja berpasangan (buddy sistem). 
  • Menempatkan rambu-rambu untuk menghindari ada ketidaksengajaan seorang bertindak tidak aman, misalnya : menjatuhkan benda, masuk ruang tanpa ada berniat.

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.